Kilang Balongan Terbakar, Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman

oleh -166 views

JAKARTA – GlobalEnergi.co – Pertamina memastikan pasokan bahan bakar minyak masih dalam kondisi aman menyusul insiden terbakarnya tangki penyimpanan yang ada di area kilang minyak RU VI Pertamina Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Senin (29/3/2021) dini hari.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, dalam pola pasokan bahan bakar minyak (BBM) memiliki skenario pada saat kondisi harus beroperasi secara darurat. Pertamina akan mengoptimalkan stok produk dari kilang lain yang akan di slaurkan langsung ke daerah yang selama ini dipasok dari Kilang Balongan yakni DKI Jakarta dan Cikampek.

“Jadi kami pastikan kepada masyarakat tidak ada kendala suplai BBM, karena equipment utama dari kilang ini tidak terdampak, jadi kebakaran hanya di daerah tangki saja. kilang akan diopersaikan kembali setelah berhasil dipadamkan,” kata Nicke dalam konferensi pers yang digelara pada Senin (29/3/2021).

Sementara Direktur Logistik dan Infrastruktur Mulyono mengatakan, untuk stok BBM nasional pada saat ini berada pada level sangat aman. Menurutnya, masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu memborong BBM yang ada di saat ini. Untuk stok gasoline pada saat ini sebanyak 10,5 juta barel yang akan cukup hingga 27 hari sampai dengan 28 hari ke depan.

Sementara rata-rata konsumsi nasional berada pada kisaran 62.500 kiloliter per hari. Untuk stok solar, kata Mulyono, saat ini berada pada level 8,8 juta barel atau cukup untuk kebutuhan 20 hari ke depan. BBM jenis avtur berada pada level 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari ke depan.

“Kira-kira kehilangan produksi 400.000 barel akan disuplai dari kilang Cilacap dan kilang TPPI, karena kilang Cilacap bisa dinaikan produksinya 300.000 barel, dan TPPI 500.000 barel. Bisa dibawa kapal disuplai lewat Tanjung Priok, dan dari TPPI dari Terminal Balongan. Kita bisa cover kebutuhan dari kilang-kilang yang lain,” paparnya.

Mulyono menjelaskan selama ini Kilang Balongan menyuplai kebutuhan BBM untuk Terminal BBM (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara dan Cikampek.”Plumpang karena suplai lewat pipa dari Balongan, stok tidak terlalu tinggi karena setiap saat bisa dipompa dari TBBM Balongan. Stok gasoline 12-13 hari sementara solar 11 hari dan Cikampek gasoline 13 hari dan solar 10 hari,” jelas Mulyono.

Mulyono mengatakan, normal shutdown pada Kilang Balongan membuat potensi kehilangan produksi mencapai 400 ribu barel per hari. Untuk itu Pertamina merencanakan peningkatan produksi dari Kilang Cilacap yang dapat ditambah sebesar 300 ribu bph dan Kilang TPPI yang produksinya dapat ditambah sebesar 500 ribu bph.

Nantinya produksi dari Kilang Cilacap akan dibawa menggunakan kapal untuk menyuplai ke TBBM Plumpang dan produksi Kilang TPPI akan disuplai ke TBBM Balongan untuk selanjutnya disuplai ke daerah lainnya. Adapun, stok gasoline dan solar di TBBM Balongan kini berada di atas 20 hari.

Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Masud Khamid menambahkan stok LPG juga berada dalam taraf aman dengan stok mencukupi untuk 16,89 hari. “Hampir 17 hari untuk stok dan rata-rata normal stok berada di kisaran 16 hari sampai 17 hari artinya stok ita aman,” kata Masud.

Masud melanjutkan, kondisi stok BBM akan terpantau lewat sistem IT pada setiap SPBU yang dimiliki Pertamina. Selain itu, memasuki masa Ramadhan, Pertamina memang tengah menambah stok BBM dan LPG untuk pemenuhan kebutuhan selama bulan puasa.jef,agk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.