SEGMEN milenial kian menggairahkan dimana proporsi nasabah secara umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) masih didominasi oleh kaum muda ini yakni sebanyak 38 persen.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan, BNI semakin berkomitmen menggarap pasar milenial sejalan dengan misi perusahaan menyediakan layanan finansial berbasis digital yang praktis, cepat, aman, dan nyaman.
Milenial sebagai ‘Big Potential Market’ akan terus dimanjakan perusahaan dengan layanan transaksional yang serba digital dengan aksesibilitas yang semakin terbaru dan modern, beragam kebutuhan pembayaran kini bisa dikabulkan lewat satu fitur BNI Mobile Banking.
“User BNI Mobile Banking naik signifikan hingga 60 persen menyentuh 7,8 juta pengguna, behaviour ini yang BNI tangkap untuk melakukan digitalisasi,” tuturnya di Jakarta, akhir pekan ini.
Ia menambahkan, pihaknya memang mengarahkan BNI Mobile Banking menjadi satu-satunya rumah untuk seluruh transaksi yang dibutuhkan nasabah (one-stop-service), mulai dari digital opening account, reward point yang sudah berbasis digital, apply loan berbasis digital hingga signature berbasis digital untuk mengajukan kartu kredit.
Peluang Garap Segmen Milenial
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BNI melihat sejumlah peluang yang akan disasar untuk menangkap potensi segmen milenial, baik melalui pasar domestik hingga mancanegara.
BNI melalui produknya yang beragam akan seluruhnya dioptimalkan dengan berbasis digital. Pengembangan produk berbasis digital akan menjawab peluang penggarapan khusus market milenial untuk perusahaan.
“Selain digital opening account, perusahaan memiliki BNI Sonic (Self Service Opening Account) yang dapat diakses melalui perangkat EDC Android. Kemudian ada pembukaan rekening digital pada e-commerce, dan peningkatan akuisisi BNI Fleksi sebagai produk KTA yang didukung fleksibilitas channel seperti channel ATM, Mobile Banking, SMS Banking serta pengajuan aplikasi E-Form serta kerjasama dengan pihak ketiga seperti Paylater, Traveloka, Dumi, dan sebagainya,” jelas Corina.
Corina menambahkan, pihaknya juga akan memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait seperti dengan Universitas, Perguruan Tinggi, Kementerian & BUMN untuk penggarapan nasabah milenial. Antara lain dimulai dari pengenalan fitur-fitur perbankan BNI & Mobile Banking BNI pada saat pembukaan Tabungan Pelajar dan Kartu Mahasiswa. adv
Tantangan Menggarap Segmen Milenial
Tantangan pertama yang dihadapi BNI dalam membidik pasar milenial adalah mengkomunikasikan produk konsumer yang kini serba digital melalui channel aplikasi berkembang seperti Youtube, Instagram, Whatsapp, Twitter, dan website berita online.
Selain itu, pengembangan dan maintenance IT produk perbankan digital juga menjadi perhatian khusus BNI. “Perusahaan harus semakin responsif karena milenial melek dan agile terhadap perkembangan teknologi,” tuturnya.
Kemudian, berkembangnya kompetitor alternatif pembayaran KTA & KPR seperti fintech lending & multifinance yang lebih mudah dan cepat mendorong BNI untuk selalu inovatif agar tetap eksis dalam penyaluran KTA & KPR di tengah gempuran fintech lending & multifinance.
Adapun tantangan terakhir adalah semakin berkembangnya digital marketing, gencarnya ekspansi startup dan unicorn melalui pemanfaatan big data analysis, artificial intelligence, untuk menjawab kebutuhan market dan konsumen perusahaan saat ini.
“Startup-startup yang secara teknologi sudah pakai scoring dan online. Jadi kami menjalin kerja sama dengan startup-startup, kami tidak berkompetisi melainkan berkolaborasi,” pungkas Corina.
Dalam upaya menjadi transactional banking saat ini dan di masa mendatang, BNI akan terus senantiasa berinovasi untuk menciptakan beragam fitur berbasis digital yang memudahkan seluruh nasabahnya terutama kaum milenial yang harapannya menjadikan BNI sebagai lifetime partner dalam finansial & perbankan.adv