JAKARTA I GlobalEnergi.co – Realisasi penyerapan program gas murah industri atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) 6 dollar AS per MMBTU sampai dengan triwulan III 2024 sebesar 87,2 juta MMBTU atau baru tercapai 80% dari total alokasi sebesar 109,5 juta MMBTU.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung
dalam sambutannya dalam acara Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Award. di Hotel Intercontinental Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Sedangkan untuk HGBT sektor kelistrikan, lanjut Yuliot, realisasinya pada triwulan III 2024 sebesar 60,1 juta MMBTU atau 57% dari total alokasi.
Lebih lanjut, untuk realisasi volume peningkatan gas bumi melalui pipa sampai dengan triwulan III 2024 sebesar 921,2 juta Million Standard Cubic Feet (MSCF). Kemudian untuk volume niaga gas bumi melalui pipa sebesar 277,8 MSCF.
Saat ditanya lebih lanjut tentang penyebab penyerapan HGBT baru mencapai angka 80%, Yuliot tidak merincikan alasannya. Namun menurutnya, di bulan Desember penyerapannya akan mengalami peningkatan.
“Ini kan itu baru sampai dengan November, ini sampai dengan triwulan III. Realisasinya kita mengharapkan sampai dengan akhir tahun itu bisa dimaksimalkan, dioptimalkan penyerapannya,” ujar Yuliot, ditemui usai acara.
Ia juga memastikan, kebijakan tersebut masih akan berlanjut pada 2025. Sedangkan terkait rencana perluasan sektor industri, Yuliot bilang masih akan dibahas. Adapun saat ini baru ada 7 sektor yang bisa menikmati kebijakan tersebut.
“Untuk perluasan industri, ya kita melihat ini dari urgensinya terlebih dulu. Paling tidak kategori industri-nya itu kan sudah jelas. Kita melihat apakah itu ada perluasan, itu kan harus dibahas terlebih dulu. Jadi nanti Menteri Energi, Pak Bahlil, juga akan membawa dalam rapat,” kata dia.jef