JAKARTA I GlobalEnergi.co – Pertamina merevisi target pengembangan kapasitas kilang dari yang semula sebesar 2 juta barel per hari (bph) menjadi 1,425 juta. Langkah ini dilakukan lantaran adanya transformasi energi yang semakin pesat.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, pihaknya telah meninjau ulang rencana mega proyek pengembangan kapasitas kilang. Pasalnya pemerintah juga telah mendorong ke arah pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan pengembangan baterai kendaraan listrik di dalam negeri.
“Jadi dari 1 juta barel (ekspansi) menjadi 2 juta ini direvisi, sekarang menjadi 1,425 juta per hari. Jadi peningkatannya adalah 425 ribu per hari,” kata Nicke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII, Senin (31/5/2021).
Rinciannya tambahan 425 ribu bph ini nantinya akan berasal dari Grass Root Refinery (GRR) Tuban sebesar 300 ribu bph. Selanjutnya, dari Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan 100 ribu bph, dan dari Kilang Balongan 25 ribu bph. Pertamina sebelumnya menyatakan, megaproyek modernisasi dan pembangunan kilang minyak RDMP dan GRR akan meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat dari saat ini 1 juta bph menjadi 2 juta bph.
GRR Tuban Molor
Sementara, CEO Subholding Refining & Petrochemical Kilang Pertamina Indonesia Joko Priyono menyatakan, kalua penyelesaian Grass Root Refinery Tuban bakal molor ke Juni 2027. Akibat terjadinya pandemi Covid-19 berdampak terhadap terlambatnya pengerjaan proyek yang bakal meningkatkan kapasitas Kilang Tuban sebesar 300.000 barel per hari.
“Onstream Juni 2027 akan mundur 6 bulan terkait dengan kemarin engineering design mundur 6 bulan di negaranya dan licensor karena lockdown,” katanya .
Joko memaparkan, pada saat ini proses front end engineering design (FEED) telah dilaksanakan pada 14 April 2021 dan ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun. Hingga 14 Mei 2021, progres pengerjaan FEED realisasinya telah mencapai 1,85 persen.
Sementara itu, untuk progres pembukaan lahan, Pertamina telah menuntaskan pembayaran lahan milik warga dan realisasi proses land clearing tahap III per 13 Mei 2021 telah mencapai 22,18 persen. Proses akuisisi lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah selesai melalui perjanjian tukar-menukar dengan KLHK pada Desember 2019.
Proses land clearing tahap III telah selesai dilakukan pada 11 Mei 2020. Selain itu, untuk lahan Perum Perhutani, Pertamina telah mendapatkan surat dispensasi Menteri LHK untuk memulai pekerjaan di atas lahan pada 16 April 2021.
“Secara keseluruhan, area lahan darat seluas 838,8 hektare sudah dapat digunakan untuk keperluan pembangunan GRR Tuban,” jelasnya.jef,bc